Tujuh Amalan Sholih yang tidak Terputus Pahalanya
---------------------------------------
Penulis : Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. _hafizhahullah_
Kematian adalah sebuah kepastian yang akan memutuskan segala harapan manusia di dunia.
Di saat kematian itulah, banyak orang-orang yang gigit jari dan ingin kembali ke dunia untuk memperbanyak amal sholih demi meraih pahala yang sebanyak-banyaknya.
Namun apa daya bagi seorang hamba jika sudah berada di alam kubur, maka ia tidak bisa lagi kembali ke alam dunia. Karena, ada barzakh (dinding) yang menghalanginya dari menyeberang ke alam dunia.
Lantaran itu, hendaknya seorang hamba yang beriman mempersiapkan diri menghadapi kematian itu dengan melakukan amalan-amalan sholih, dan terkhusus amalan-amalan sholih yang pahalanya terus mengalir.
Di dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik -radhiallahu anhu- bahwa Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda,
سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ.
"Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya :
[1] Orang yang mengajarkan ilmu agama.
[2] Orang yang mengalirkan sungai (yang mati).
[3] Orang yang menggali sumur.
[4] Orang yang menanam kurma.
[5] Orang yang membangun masjid.
[6] Orang yang mewakafkan Al-Qur'an.
[7] Orang yang meninggalkan anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.
[2] Orang yang mengalirkan sungai (yang mati).
[3] Orang yang menggali sumur.
[4] Orang yang menanam kurma.
[5] Orang yang membangun masjid.
[6] Orang yang mewakafkan Al-Qur'an.
[7] Orang yang meninggalkan anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.
[HR.Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman dan dihasankan oleh Syeikh Al-Albani -rahimahullah- dalam Shohih At-Targhib]
Hadits ini mengandung pelajaran dan hikmah yang amat penting bagi para hamba yang menapaki kehidupan dunia menuju negeri akhirat.
Di antara faedah yang dapat kita simpulkan dari hadits ini :
1. Pentingnya seorang hamba membekali diri dengan ilmu agama yang bukan hanya bermanfaat bagi dirinya, bahkan manfaatnya akan dirasakan oleh manusia untuk urusan dunia dan akhiratnya.
2. Mengalirkan sungai merupakan bentuk kepedulian seseorang terhadap manusia, sehingga dengannya mereka dapat memperoleh kehidupan yang sejahtera, dari sisi makanan, air minum, pengairan sawah atau ladang, peternakan dan lainnya.
3. Menggali sumur akan terus mengalir pahalanya selama sumur itu dimanfaatkan. Menggali sumur (termasuk sumur bor) merupakan amalan yang amat utama di sisi Allah, karena amalan itu tidaklah dilakukan, melainkan orang yang beriman tinggi terhadap Allah dan negeri akhirat.
Hal itu juga ia lakukan karena kecintaan dan perhatian yang mendalam darinya terhadap manusia dan alam sekitar.
Nah keimanan dan ketulusan cinta ini akan dibalas dengan pahala yang mengalir sampai kiamat tegak, insya Allah.
4. Orang yang menanam kurma atau tanaman dan tumbuhan, juga mendapatkan kemuliaan amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Sebab, ia telah memberikan manfaat dengan tanamannya kepada manusia, hewan dan lingkungan hidup di sekitarnya.
Dengan tanaman dan tumbuhannya, mereka bisa memperoleh makan, sayuran, buah, tempat bernaung dan pencegahan erosi dan penyebab kesuburan tanah.
5. Membangun masjid, juga tidak kalah kemuliaannya. Karena, dengan keberadaan masjid, maka manusia terpanggil untuk dekat dan taat kepada Allah, serta menjadi tempat penyebaran ilmu agama.
6. Orang yang mewakafkan dan menyumbangkan Al-Qur'an kepada masyarakat atau masjid dan pesantren agar mereka mempelajarinya dan mengkajinya, ini juga termasuk golongan manusia yang akan terus mengalir pahalanya, sekalipun ia sudah berada di alam kuburnya.
Pahala dan keutamaan ini lahir dari usahanya dalam menyebarkan kecintaan kepada Al-Qur'an dan ilmu agama.
Ilmu agama merupakan kebutuhan pokok para hamba agar mereka mendapatkan cahaya dalam membedakan antara jalan-jalan kebaikan yang mengantarkan kepada surga, dan juga akan mengingatkan kita ttg jalan² keburukan, sehingga kita menjauh dan selamat darinya.
7. Orang yang meninggalkan anak yang sholih. Nah, berkat kesholihannya mendorong dirinya untuk memenuhi hak Allah dan orang tuanya.
Salah satu hak orang tua atas anaknya adalah anak selalu mengingat orang tuanya dalam doa-doanya.
Komentar
Posting Komentar