Orang yang Bertakbir Pahalanya lebih Besar daripada Orang yang Berinfak


Orang yang Bertakbir Pahalanya lebih Besar daripada Orang yang Berinfak

Abdullah bin Mas'ud  _رضي اللَّه عنه_  berkata

لَوْ أَنَّ رَجُلًا جَلَسَ عَلَى ظَهْرِ الطَّرِيقِ وَمَعَهُ خِرْقَةٌ فِيهَا دَنَانِيرُ، لَا يَمُرُّ إِنْسَانٌ إِلَّا أَعْطَاهُ دِينَارًا، وَآخَرُ إِلَى جَانِبِهِ يُكَبِّرُ اللهَ تَعَالَى، لَكَانَ صَاحِبُ التَّكْبِيرِ أَعْظَمَ أَجْرًا
"Seandainya seorang laki laki duduk di tepi jalan dan bersamanya ada kain yang di dalamnya berisikan dinar (uang)  dan tidak ada seorang pun yang melewatinya melainkan ia memberikannya dinar, sedangkan di sampingnya ada orang lain yang bertakbir kepada Alloh  maka orang yang bertakbir tersebut pahalanya lebih besar (dibandingkan dirinya yang berinfak)."
Hilyatul Auliya' (4/204)

Orang yang ber-takbir pada waktu-waktu yang utama, seperti pada Hari Raya Idul Fithri dan Idul Adh-ha, serta pada Hari-hari Tasyriq, diberi keutamaan besar tersebut, karena ia telah mengisi waktu utama tersebut dengan suatu amalan (berupa takbir) yg diperintahkan oleh Allah dan Rasul -alaihish sholatu was salam-. Wallahu a'lam bish showab.

Komentar