BAGAIMANAKAH CARA MENGETAHUI SHAHIBUL HAWĀ (PENGEKOR HAWA NAFSU)?
Seringkali tersamarkan antara shohibul haq (pengikut kebenaran) dengan shohibul hawa (pengikut hawa nafsu).
Oleh karenanya, penting kita mengetahui cara mendeteksi antara dua golongan yg berbeda ini, agar kita tidak salah mengikuti atau mendukung salah satunya.
Syaikh Shālih al-Fauzān -hafizhahullahu ta'ālā- berkata,
إذا قلت لصاحب الحق إذا أخطأ: أنت أخطأت الدليل ، أخطأت السنة ، فإنه يقبل ، لأن قصده الحق ، وليس قصده الانتصار لرأيه،
أما إذا قلت لصاحب الهوى : أنت أخطأت ، فإنه يغضب ويشتد ، وهذه علامة أهل الأهواء ، أن كل واحد يريد أن ينتصر لهواه
[شرح السنة للبربهاري (صـ ٥٦)]
"Jika engkau katakan kepada shāhibul haq (pengikut al-haq) jika ia berbuat salah, "Engkau menyalahi dalil, engkau menyalahi sunnah", maka sungguh ia akan menerima sebab tujuannya adalah al-haq, dan bukanlah tujuannya memenangkan ra'yunya (pendapatnya).
Adapun jika engkau katakan kepada shāhibul hawā, "Engkau berbuat salah, maka sungguh ia akan marah dan makin menjadi-jadi, dan ini tanda-tanda ahlul ahwā' (pengekor hawa nafsu).
Sungguh setiap orang (dari ahlul ahwā') ingin menang karena hawa nafsunya."
[Syarhus Sunnah lil Barbahāriy, hal. 56]
==============
Sumber : is.gd/0FboA2
Artikel ini, kami nukil dari sumber di atas, dengan sedikit perubahan dan tambahan yg tidak merusak makna
Komentar
Posting Komentar