Pentingnya Seorang Guru Membersihkan Niat Muridnya




Pentingnya Seorang Guru Membersihkan Niat Muridnya

Faedah Ilmiah yang Berserakan (26)

oleh : 
Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah 
_hafizhahullah_ 

Di kala menuntut ilmu, sebagian para pencari ilmu terkadang memiliki niat buruk dalam mencari ilmu, semisal: ia belajar ke Madinah atau ke Yaman dan lainnya, tujuannya hanya sekedar mencari popularitas, sanjungan, kedudukan dan dunia.

Disinilah pentingnya seorang guru (syaikh atau ustadz) untuk selalu mengajari para pencari ilmu tentang ilmu-ilmu adab dan akhlak yang dapat membersihkan niat buruk mereka.

Sebab, keburukan niat akan mempengaruhi segala langkah dan tindakan di hari esok. Pribadinya kelak tidak akan mencerminkan ilmu yang ia emban.

Al-Allamah Muhammad Ibnul Hajj Al-Fasiy Al-Malikiy _rahimahullah_ berkata,
((فإني كنت كثيرا ما أسمع سيدي الشيخ العمدة العالم العامل المحقق القدوة أبا محمد عبد الله بن أبي حمزة يقول: "وَدِدْتُ أَنَّهُ لَوْ كَانَ مِنَ الْفُقَهَاءِ مَنْ لَيْسَ لَهُ شُغْلٌ إِلاَّ أَنْ يُعَلِّمَ النَّاسَ مَقَاصِدَهُمْ فِيْ أَعْمَالِهِمْ وَيَقْعُدُ إِلَى التَّدْرِيْسِ فِيْ أَعْمَالِ النِّيَّاتِ، لَيْسَ إِلَّا" أو كلاما هذا معناه)) اهـ
"Sungguh seringkali aku mendengar Asy-Syaikh Al-Umdah Al-Alim Al-Amil Al-Muhaqqiq Al-Qudwah, Abu Muhammad Abdullah bin Abi Hamzah berkata, "Aku senang (berharap) andaikan ada dari kalangan para ahli fiqih (ulama) yang tak memiliki kesibukan, selain mengajari manusia tentang tujuan-tujuan (tendensi-tendensi) mereka dalam amalan mereka dan duduk untuk mengajar tentang amalan niat. Tak ada (kesibukannya) selain itu", atau ucapan yang semakna dengan ini". [Lihat Al-Madkhol (1/3), cet. Darul Fikr, 1401 H]

Betapa pentingnya urusan niat di sisi ulama kita, sampai mereka mewasiatkan para ulama setelahnya agar menjaga dan meluruskan niat para pelajar mereka kelak.

Mereka mewasiatkan demikian, karena mereka telah menyaksikan betapa banyaknya para pembawa ilmu yang memiliki niat-niat buruk dalam mencari ilmu.

Mereka telah menyaksikan sebagian penuntut ilmu, ada yang mencari ilmu demi meraup dunia semata, mencari kursi dan jabatan atas nama agama, menarik perhatian masyarakat agar mereka menyanjung dan memujinya, gemar memamerkan ilmu demi menjatuhkan para ulama agar manusia hanya mendengarkan keinginan-keinginan rendahnya, suka merendahkan para pencari ilmu yang lurus, dan lain-lain sebagainya.

Sebagian penuntut ilmu yang buruk niat dalam mencari ilmu, sering kali kita jumpai tidak memiliki akhlak dan adab yang mencerminkan kebersihan dan ketulusan hatinya.

Lebih parah lagi, bila niat buruknya membuatnya menjadi manusia-manusia zholim yang suka mencaci-maki orang tanpa alasan yang haqq (benar), mengambil harta benda manusia dengan jalur yang haram, atau melakukan dosa dan maksiat yang menggambarkan kebejatan akhlaknya! Nas’alullohal afiyah was salamah.

Komentar