“Kuatkan Asa & Harapan dalam Berdoa”
Faedah Ilmiah yang Berserakan (29)
Oleh :
Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc.
_hafizhahullah_
@abu.faizah03
Ciri orang yang beriman, kuatnya asa dan harapan mereka
kepada Allah _azza wa jalla_. Tiada henti-hentinya mereka menengadahkan
telapak tangannya dalam meminta kepada Robb-nya.
Putus asa, tidak ada dalam kamus hidup mereka. Senantiasa
mereka berdoa kepada Tuhannya, siang-malam.
Harapannya untuk meminta kebaikan dan berkah tak pernah
pudar, baik di kala sendiri, atau pun di kala bersama manusia.
Seorang ulama mulia dari kalangan tabi'in, Abul
Khothhob Qotadah bin Di'amah As-Sadusiy Al-Bashriy (tabi'in tsiqoh tsabt
: wafat 110-an H) _rahimahullah_ berkata,
((وَإِنَّ الْمُؤمِنِيْنَ : هُمُ الْعَجَّاجُوْنَ إِلَى اللهِ بِاللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ،
وَمَا زَالَ الْمُؤمِنُوْنَ يَقُوْلُوْنَ : "رَبَّنَا، رَبَّنَا"، فِي
السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ حَتَّى اسْتَجَابَ لَهُمْ))
"Sesungguhnya orang-orang beriman,
mereka adalah orang-orang yang gemar memanjatkan doa kepada Allah, baik di
waktu malam, maupun di waktu siang. Senantiasa orang-orang yang beriman berdoa,
"Wahai Tuhan kami, wahai Tuhan kami…", di saat rahasia dan
terang-terangan sampai Allah mengabulkan doa mereka". [Atsar
Riwayat Abu Nu'aim dalam Hilyah Al-Auliya' (2/336), Ibnu Basyron
dalam Al-Amali (no. 1454), dan Ibnul Jauziy dalam Dzamm
Al-Hawa (hlm. 42)]
Orang-orang beriman senantiasa membesarkan asa dan
harapannya kepada Allah _azza wa jalla_, Sang Pengatur Jagad Raya.
Mereka yakin bahwa segala sesuatu berupa urusan dunia dan
akhirat, semua ada dalam kekuasan dan pengaturan Allah ‘Pemilik alam semesta’.
Menurutnya, tidak sesuatu susah dan berat bagi Allah
dalam mengubah dari suatu kondisi kepada yang lainnya : dari bahagia menjadi
susah, atau dari susah menjadi bahagia.
==============================
Faedah ini kami petik dari kitab Thoro’if Al-Atqiya’
, dan usai kami edit ulang pada 12 Syawwal 1439 H, di rumah kami –semoga
Allah memberkahi penghuninya-, Perumahan Tanwirus Sunnah.

Komentar
Posting Komentar