Mahalnya Waktu di Sisi Para Salaf


 


Mahalnya Waktu di Sisi Para Salaf


Faedah Ilmiah yang Berserakan (04)


“Salaf”, artinya pendahulu. Mereka adalah tiga generasi yang utama : para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in.

Waktu di sisi mereka amatlah berharga. Saking berharganya, mereka lebih memilih kehilangan harta benda daripada kehilangan waktu dalam menunaikan hak Allah berupa kewajiban-kewajiban yang ada di pundak mereka.

Para salaf dahulu, ketika mereka mendengarkan adzan berkumandang, maka mereka langsung meninggalkan perdagangannya, lalu berangkat menuju masjid, walaupun saat itu banyak calon pembeli yang menawar dagangannya.

Para salaf yang merupakan teladan terbaik kita, tidaklah takut miskin saat mereka merogoh kantong untuk berinfak dan bersedekah di jalan Allah dengan mengeluarkan harta benda mereka yang banyak. 

Sebab, dunia tidaklah bernilai di sisi mereka saat tidak dikeluarkan pada jalan-jalan kebaikan. 

Dunia itu akan bernilai di sisi mereka saat mereka menyalurkannya kepada fakir-miskin, anak-anak yatim, jihad, atau yang lainnya diantara jalan-jalan kebaikan!

Mereka rela meninggalkan semua urusannya dalam menunaikan ibadah haji dan umroh, sekalipun mereka harus berjalan kaki berhari-hari untuk mencapai kota Makkah. 

Waktu untuk ibadah lebih bernilai dibandingkan harta benda yang melalaikan dari kewajiban haji atau yang lainnya.

Waktu untuk menuntut ilmu agama, terasa amat mahal di sisi mereka dibandingkan dirham yang memperbudaknya dan menjauhkannya dari Allah _azza wa jalla_.


Al-Hasan bin Abil Hasan Yasar Al-Bashriy (wafat 110 H) _rahimahullah_ berkata,

أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كُلُّ أَحَدِهِمْ أَشَحُّ عَلَى عُمُرِهِ مِنْهُ عَلَى دِرْهَمِهِ.
“Aku telah mendapati beberapa kaum, setiap orang diantara mereka lebih serakah terhadap umurnya daripada uang dirhamnya.”

Sumber : Syarhus Sunnah (14/225), karya Al-Baghowiy _rahimahullah_.

Alih Bahasa : Ust. Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc. _hafizhahullah_ [ FP : @abu.faizah03 ]

Link Artikel : 
https://alihsanku.blogspot.co.id/2018/05/mahalnya-waktu-di-sisi-para-salaf.html 


Komentar